Adajuga yang menyebutnya dengan sebutan masa nirleka yaitu masa tidak ada tulisan. Manusia yang hidup pada masa ini ialah manusia purba. Meskipun masa praaksara tidak mengenal tulisan, namun peninggalan-peninggalannya yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup masa itu seperti artefak dan fosil.
Kemudianprasejarah mulai diperkenalkan Inggris oleh arkeolog Daniel Wilson pada tahun 1851. Sedangkan zaman praaksara adalah zaman Nirleka. Nir memiliki arti tidak ada dan leka berati tulisan. Sehingga zaman ini bisa diartikan menjadi zaman dimana belum adanya tulisan.
ZamanSejarah, 500 SM - sekarang Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang membedakan antara zaman prasejarah dan zaman sejarah adalah dari aspek tulisan. Zaman Prasejarah ciri utamanya tidak adanya tulisan, sedangkan Zaman Sejarah memiliki ciri-ciri sudah ada tulisan. Incoming search terms: perbedaan prasejarah dan sejarah
Ilustrasimanusia purba pada zaman praaksara - Kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara (pra-sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah). Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada.
Masapraaksara atau yang lebih dikenal dengan istilah masa prasejarah, merupakan satu fase penting dalam sejarah kehidupan manusia, dimana saat itu manusia sama sekali belum mengenal tulisan. Yang diperkirakan hidup pada masa pra-aksara adalah sekumpulan manusia purba. Sekarang ini, tulisan saja tidaklah mampu untuk membuat kita memahami dan mengenal sejarah serta mengetahui bagaimana proses
Periodepraaksara merupakan periode sejarah dimana peradaban manusia saat itu tidak mengenal bahasa tertulis. Kehidupan pada zaman praaksara memiliki periode yang cukup panjang yang dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan jenis peninggalannya. Menurut geologi atau ilmu yang meninjau tentang bebatuan, periode praaksara dibagi menjadi 4.
Corakkehidupan masyarakat praaksara memiliki sistem kepercayaan yang diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang terjadi pada masa mesolitikum. Bukti yang turut memperkuat adanya corak kepercayaan pada zaman praaksara adalah ditemukannya lukisan perahu pada nekara.
ZamanPraaksara yakni sebuah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Zaman Sejarah adalah masa kehidupan manusia sejak adanya tulisan. Berakhirnya Zaman Praaksara yakni sejak dimulainya zaman sejarah. Oleh karena itu Zaman Praaksara disebut juga denganZaman Prasejarah. Untuk setiap bangsa memiliki zaman pra aksara dan sejarah yang berbeda-beda.
xrkOkRL. Pengertian Prasejarah Dan PraaksaraPengertian PrasejarahPengertian PraaksaraCara Mempelajari Masa PraaksaraSumber yang DigunakanPembagian Zaman PraaksaraArkeozoikumPaleozoikumMesozoikumNeozoikum Zaman prasejarah serta praaksara ini merupakan bagian paling awal dari sejarah manusia yang diawali dengan adanya kemunculan manusia serta ditandai dengan segala macam peninggalan seperti fosil dan juga peralatan yang terbuat dari batu. Zaman sejarah ini dimulai sejak berakhirnya zaman praaksara, sehingga kemudian dapat atau bisa didefinisikan bahwa pengertian zaman sejarah ini merupakan suatu zaman pada saat manusia itu sudah mengenal tulisan. Tiap – tiap bangsa di dunia ini mempunyai permulaan zaman pra aksara serta sejarah yang berbeda disebabkan karna masing – masing nya juga mempunyai perbedaan waktu di dalam mengenal tulisan. Zaman prasejarah untuk Indonesia itu berlangsung sejak 2 juta tahun lalu kemudian berakhir pada abad ke 4 Masehi dengan penemuan prasasti Yupa yang berada di Muara Kaman, Kutai, Kalimantan Timur. Pengertian prasejarah serta praaksara ini kemudian disamakan, namun tetapi sebenarnya ada makna yang berbeda. Perbedaan zaman praaksara serta prasejarah ini sering juga digunakan untuk kemudian menyebut atau merujuk kepada zaman dimana munculnya manusia purba serta kebudayaannya. Untuk dapat memahami perbedaan pengertian prasejarah serta praaksara, maka arti kedua kata itu pun perlu untuk diuraikan dengan lebih spesifik lagi. Pengertian Prasejarah Kata sejarah teserbut berasal dari bahasa Yunani Historia’ yang artinya ialah penyelidikan atau juga pengetahuan yang didapatkan dari penelitian mendalam. Dapat juga berasal dari bahasa Arab yakni Syajarotun’ yang memiliki arti pohon kayu yang bercabang, menunjukkan bahwa sejarah tersebut berkembang dari titik satu ke titik kejadian lainnya yang tentu saling berhubungan. Pengertian prasejarah serta praaksara pada dasarnya itu tidak sama disebabkan karna di dalam kata prasejarah, Pra’ yang artinya adalah Sebelum’ serta Sejarah’ diartikan yakni sebagai masa sebelum adanya aktivitas atau juga kehidupan manusia. Ini berarti prasejarah tersebut tidak bisa atau dapat disamakan dengan arti pada saat sebelum ada tulisan. Istilah prasejarah menurut para ahli tidak lagi dipakai secara luas serta kemudian digantikan dengan istilah praaksara, disebabkan karna arti dari prasejarah ini ialah masa pada saat belum ada aktivitas kehidupan manusia. Padahal meskipun pada saat itu tulisan atau pun aksara tersebut belum dikenal, manusia purba uty tetap sudah mempunyai sejarahnya serta juga telah menghasilkan kebudayaannya sendiri. Karena itulah istilah praaksara ini kemudian dirasakan lebih tepat untuk dipakai. Bukti – bukti yang berasal dari zaman prasejarah tersebut hanya bisa dilihat dengan melalui peninggalan barang – barang atau pun juga tulang – tulang yang sudah menjadi fosil. Pengertian Praaksara Pengertian prasejarah serta praaksara ini kemudian dapat atau bisa dilihat dari asal katanya. Kata pra – aksara ini ialah kata yang berasal dari dua kata yaitu Pra’ yang artinya adalah sebelum’ serta Aksara’ yang artinya adalah tulisan. Apabila digabungkan, arti dari zaman praaksara ini adalah zaman atau masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Istilah lain yang kemudian mirip artinya dengan zaman praaksara itu ialah Nirlekha. Nir berarti tanpa serta Lekha berarti tulisan atau juga aksara. Aksara ini adalah satu simbol sistem visual yang tertera pada media tulis seperti misalnya kertas, batu, kayu, kain serta lain sebagainya. Contohnya, bangsa Mesir itu sudah mengenal Hieroglif mulai tahun 3000 SM. Hal Itu berarti ditahun itu bangsa Mesir sudah atau telah meninggalkan masa praaksara. Terdapat pula peninggalan sejarah berbentuk tulisan tertua yang ada di Indonesia, yang berupa sebuah prasasti yang ditemukan dan terletak di Muara Kaman Propinsi Kalimantan Timur. Diperkirakan bahwa prasasti tersebut berasal dari tahun 400 Masehi, yang artinya adalah bahwa bangsa Indonesia itu meninggalkan masa praaksara pada tahun tersebut. Cara Mempelajari Masa Praaksara Untuk dapat mempelajari kehidupan manusia yang ada dizaman prasejarah kemudian dibutuhkan segala macam dasar dari macam – macam disiplin ilmu, diantaranya ialah Antropologi ini merupakan Ilmu yang mempelajari mengenai peradaban manusia yakni mulai dari bentuk yang paling sederhana itu kepada pada tingkat yang lebih maju . Arkeologi ini merupakan Ilmu yang mempelajari peninggalan sejarah serta juga manusia purba, misalnya tentang tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua. Geologi ini merupakan Ilmu yang mempelajari tentang ciri – ciri lapisan bumi serta segala macam perubahannya. Geografi ini merupakan Ilmu yang mempelajari kebudayaan bumi sebagai tempat manusia berpijak serta kemudian menjalankan kehidupannya. Paleontologi ini merupakan Ilmu yang mempelajari tentang fosil – fosil peninggalan zaman praaksara. Paleoantropologi ini merupakan Ilmu yang mempelajari tentang asal usul serta evolusi manusia dengan menggunakan fosil manusia yang telah ditemukan termasuk sejarah manusia purba. Sumber yang Digunakan Zaman praaksara ini kemudian tidak meninggalkan bukti atau pun juga catatan berupa tulisan apapun dan juga hanya meninggalkan suatu jejak berupa fosil serta juga artefak. Fosil tersebut berupa tulang belulang manusia, hewan serta tumbuhan yang telah membatu. Sedangkan artefak ini merupakan alat atau perkakas yang dipakai manusia di dalam kehidupan sehari – harinya. Cara penentuan tersebut kemudian dilakukan dengan beberapa metode berikut Tipologi Pengukuran memakai tipe benda. Semakin sederhana bentuknya maka benda itu umurnya semakin tua. Statigrafi Menentukan usia dari benda atau usia dari satu jenis artefak itu dengan berdasarkan lapisan tanah yang mana benda tersebut ditemukan. Kimiawi Menentukan usia benda itu dengan berdasarkan kandungan unsur kimia di dalamnya. Pembagian Zaman Praaksara Usia bumi ini kemudian diperkirakan sekitar 4,5 juta tahun. Berdasarkan ilmu geologi, perkembangan bumi tersebut terbagi di dalam empat zaman dalam pengertian prasejarah serta praaksara. Arkeozoikum Di walti itu kondisi bumi ini belum stabil disebabkan karna kulit bumi masih berada di dalam tahap pembentukan, udara pun masih sangat panas sehingga belum terlihat adanya tanda – tanda kehidupan. Di akhir Arkeozoikum kemudian terjadi penurunan suhu yang memungkinkan akan adanya satu kehidupan di bumi. Zaman Arkeozoikum ini berlangsung sekitar 545 – 450 juta tahun lalu. Paleozoikum Berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu serta kemudian diperkirakan muncul makhluk hidup di bumi, berupa makhluk hidup bersel satu serta tidak bertulang belakang seperti halnya bakteri serta sejenis amfibi. Mesozoikum Disebut juga dengan sebutan zaman sekunder yang berlangsung yakni sekitar 140 juta tahun lalu. Zaman ini kemudian ditandai dengan adanya hewan – hewan yang bertubuh besar dan berupa seperti reptil seperti dinosaurus, karena hal tersebut juga kemudian dikenal dengan istilah zaman reptil. Neozoikum Zaman ini kemudian berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kehidupan sudah mulai stabil serta berkembang, yang kemudian terbagi menjadi tiga periode diantaranya Zaman Tersier yang kemudian ditandai dengan berkurangnya hewan – hewan besar, sudah ada segala macam jenis binatang menyusui seperti halnya monyet atau kera. Zaman kuarter yang kemudian ditandai dengan kemunculan manusia purba. Zaman kuarter ini pun juga terbagi menjadi dua, yakni Pleistosen yang merupakan awal dari kehidupan manusia atau zaman es, yang ditandai dengan adanya banyaknya air yang kemudian menjadi es sehingga permukaan air laut itu menurun. Zaman Halosen sekitar 20 ribu tahun lalu kemudian mulai muncul Jenis Homo Sapiens, nenek moyang manusia modern saat ini. Pengertian prasejarah serta praaksara dibedakan disebabkan karna penyebutan masa purba yakani sebagai prasejarah dirasakan kurang tepat, sebab kejadian bersejarah tetap terjadi dimasa tersebut serta hanya tidak tercatat disebabkan karna belum dikenalnya aksara. Itulah sebabnya istilah praaksara tersebut dirasakan oleh para ahli lebih tepat untuk digunakan. Misalnya pada peradaban Indus kuno itu kemudian ditemukan bukti bahwa mereka telah mengenal pertanian dengan sistem irigasi serta peternakan, kemudian sistem tata kota, namun tidak ada bukti bahwa mereka itu telah mengenal aksara. Dari penemuan tersebut dapat atau bisa disimpulkan bahwa walaupun peradaban manusia tersebut belum mengenal tulis menulis, tidak berarti bahwa mereka itu tidak mempunyai peradaban yang bernilai sejarah tinggi disebabkan karna sudah menghasilkan kebudayaan serta sistem kepercayaan pada masa praaksara sendiri. Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Prasejarah Dan Praaksara, Perbedaan, Zaman dan Sumber, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih Related postsCara Mencari Ide Konten YouTube yang Banyak PenontonTips Cara Membuat Instagram Reels Agar Menjangkau Lebih Banyak OrangTips dan Ide Bisnis Online Untuk PemulaCara Menghasilkan Uang Dengan Menonton VideoCara Memilih Niche Blog yang Bagus untuk AdsenseYouTube SEO Tips Cara Ampuh Menaikkan Ranking hingga Viewer Video
Perbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada pandangan bahwa zaman pra-sejarah lebih sulit untuk dipelajari. Kita tidak memiliki banyak referensi literatur atau catatan mengenai apa yang terjadi pada masa itu. Namun, ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para sejarawan dan arkeolog untuk mengeksplorasi masa-masa awal peradaban praaksara dilabeli sebagai zaman prasejarah karena tidak ada tulisan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mempelajarinya. Sebaliknya, zaman sejarah dicatat dalam dokumen tertulis yang memudahkan kita untuk mempelajari dan memahami masa lalu. Meskipun demikian, keduanya sama-sama penting dalam menyusun sejarah manusia dan begitu, banyak kesamaan juga terdapat pada kedua zaman tersebut. Manusia pada zaman praaksara dan sejarah sama-sama belajar untuk survive dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka juga melakukan perubahan dan penemuan yang membawa peradaban manusia lebih maju hingga saat ini. Oleh karena itu, mempelajari perbedaan dan kesamaan dari kedua zaman tersebut dapat membantu kita untuk memahami sejarah manusia secara lebih Keberadaan Tulisan Perbedaan mendasar antara zaman praaksara dan zaman sejarah terletak pada keberadaan tulisan. Pada zaman praaksara, manusia belum menemukan cara untuk mencatat peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, peneliti harus mengandalkan sumber-sumber seperti artefak dan cerita dari tradisi lisan untuk memahami kehidupan manusia pada masa itu. Berbeda halnya dengan zaman sejarah, manusia telah menemukan cara untuk mencatat peristiwa melalui tulisan. Sejarawan dapat mengkaji sejarah pada zaman ini dengan mempelajari dokumen tertulis yang dihasilkan pada masa itu. Namun, tidak semua kebudayaan pada zaman sejarah mencatat peristiwa dalam bentuk tulisan, seperti masyarakat Batak yang menggunakan patik lambang-lambang untuk menggambarkan sejarah. Oleh karena itu, peneliti harus menggunakan beragam sumber untuk memahami masa lalu yang dicatat melalui media yang Sistem KehidupanPada zaman praaksara, kehidupan manusia masih sangat sederhana dan terbatas. Kehidupan mereka bergantung pada alam dan hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti mencari makanan, tempat berlindung, dan melakukan reproduksi. Namun, pada zaman sejarah, terjadi perkembangan yang signifikan dalam sistem kehidupan Pertanian – Manusia pada zaman sejarah telah menemukan cara untuk memanfaatkan tanah dan tumbuhan dalam skala yang lebih besar. Pertanian menjadi aktivitas utama dalam mencukupi kebutuhan manusia akan makanan dan mengurangi ketergantungan pada alam Teknologi – Pada zaman sejarah, manusia mampu memanfaatkan teknologi untuk mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi dalam aktivitas pertanian, seperti penggunaan alat pengolahan tanah dan sistem Perdagangan – Pertumbuhan perdagangan pada masa sejarah memungkinkan manusia menjual produk pertanian mereka dan memperoleh barang dari luar wilayah mereka, sehingga memperkaya perekonomian Penduduk dan Perkembangan PemukimanPada zaman praaksara, manusia hidup dalam kelompok kecil sebagai pemburu-pengumpul atau sebagai peternak. Pemukiman mereka masih sangat sederhana dan terbatas. Namun, pada zaman sejarah, manusia mampu berkumpul menjadi sebuah masyarakat yang lebih besar dan pemukiman pada zaman sejarah merupakan hasil dari penemuan pertanian dan pengolahan tanah yang lebih efisien, sehingga manusia mampu membangun pemukiman yang lebih besar dan Perbandingan Zaman Praaksara dan Zaman SejarahZaman PraaksaraZaman SejarahPerkumpulan kecilMasyarakat yang lebih besar dan kompleksPemburu-pengumpul atau peternakPetani yang lebih efisienKetergantungan pada alamPenemuan pertanian dan teknologiDapat disimpulkan bahwa, perbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada perkembangan sistem kehidupan, penduduk, dan pemukiman yang lebih kompleks pada zaman sejarah, yang didukung oleh kemajuan teknologi dan penemuan dan Adat IstiadatPada zaman praaksara, masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang cenderung nomaden dan bergantung pada hasil alam. Oleh karena itu, budaya dan adat istiadat pada zaman praaksara sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup mereka. Mereka percaya pada kekuatan alam dan memuja berbagai dewa-dewi untuk memperoleh keberhasilan dalam berburu, bertani, dan merawat pada zaman sejarah, masyarakat telah mengalami perubahan yang signifikan. Kehidupan bermasyarakat mulai berkembang secara lebih kompleks, dan mereka mulai membentuk negara dan kebudayaan yang lebih maju. Hal ini tercermin dalam adat istiadat dan budaya yang muncul pada masa Budaya Praaksara dan SejarahPada zaman praaksara, masyarakat hidup sebagai nomaden dan bergantung pada hasil alam. Sedangkan pada zaman sejarah, masyarakat telah membentuk negara dan kebudayaan yang lebih zaman praaksara, budaya dan adat istiadat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup mereka. Sedangkan pada zaman sejarah, adat istiadat dan budaya lebih cenderung dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang berkembang di sekitar pada zaman praaksara banyak memuja dewa-dewi dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan pada zaman sejarah, agama menjadi bagian yang penting dalam kehidupan dan budaya Istiadat pada Zaman SejarahPada masa-masa awal zaman sejarah, kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh berbagai agama seperti Hindu, Budha, dan Islam. Hal ini tercermin dalam adat istiadat yang berkembang di masyarakat, seperti pernikahan, upacara kematian, dan tradisi-tradisi satu adat istiadat yang masih dilestarikan di Indonesia adalah upacara adat. Setiap daerah memiliki upacara adat yang berbeda-beda, tergantung pada adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya, di Bali terdapat upacara ngaben untuk menghormati orang yang telah meninggal, sedangkan di Papua terdapat upacara bakar batu untuk merayakan panen Perbandingan Budaya Praaksara dan SejarahZaman PraaksaraZaman SejarahMasyarakat hidup sebagai nomaden dan bergantung pada hasil alamMasyarakat telah membentuk negara dan kebudayaan yang lebih majuBudaya dan adat istiadat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebutuhan hidup merekaAdat istiadat dan budaya lebih cenderung dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang berkembang di sekitar merekaMasyarakat banyak memuja dewa-dewi dalam kehidupan sehari-harinyaAgama menjadi bagian yang penting dalam kehidupan dan budaya masyarakatSecara keseluruhan, budaya dan adat istiadat pada zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang signifikan. Meskipun begitu, keduanya sama-sama memiliki nilai yang sangat berharga bagi kebudayaan Seni dan MusikSalah satu perbedaan utama antara zaman praaksara dengan zaman sejarah adalah berkembangnya seni dan musik. Pada zaman praaksara, seni dan musik masih sangat primitif dan didasarkan pada kepercayaan dan ritual. Sementara itu, pada zaman sejarah, seni dan musik mulai berkembang dan dianggap sebagai bentuk ekspresi manusia yang kompleks dan zaman praaksara, seni dan musik masih ditemukan dalam bentuk-bentuk sederhana seperti lukisan di dinding goa dan patung-patung kecil yang digunakan dalam ritual. Sedangkan pada zaman sejarah, seni dan musik berkembang secara signifikan dan diwujudkan dalam bentuk-bentuk yang lebih kompleks seperti seni lukis, seni ukir, seni arsitektur, dan musik yang dipentaskan secara itu, seni dan musik pada zaman sejarah terpengaruh oleh perkembangan peradaban dan kebudayaan di daerah-daerah tertentu, sehingga menghasilkan variasi seni dan musik yang beragam dan berbeda antara satu daerah dengan daerah seni dan musik pada zaman sejarah juga terkait erat dengan perkembangan agama dan budaya. Misalnya, di Indonesia, seni dan musik tradisional seperti wayang kulit, gamelan, dan tari klasik Jawa tidak dapat dipisahkan dari budaya dan agama Hindu-Buddha yang mendominasi pada masa itu, pada zaman praaksara, seni dan musik masih sangat terkait dengan kepercayaan dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu. Seni dan musik pada zaman praaksara cenderung bersifat sederhana dan terbatas pada objek-objek kecil berbentuk patung dan lukisan PraaksaraZaman SejarahSeni dan musik masih sangat primitif dan terkait dengan ritual dan kepercayaan masyarakatSeni dan musik berkembang secara signifikan dan dianggap sebagai bentuk ekspresi manusia yang kompleks dan artistikSeni dan musik sederhana dan terbatas pada objek-objek kecil berbentuk patung dan lukisan dindingSeni dan musik berkembang dalam bentuk yang lebih kompleks seperti seni lukis, seni ukir, dan musik yang dipentaskan secara publikSeni dan musik tidak beragam dan terkait erat dengan kepercayaan dan ritual pada masa ituSeni dan musik terpengaruh oleh perkembangan peradaban dan kebudayaan di daerah-daerah tertentu, sehingga menghasilkan variasi seni dan musik yang beragamDalam kesimpulannya, perkembangan seni dan musik pada zaman sejarah sangat dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan budaya dan peradaban manusia pada masa PeradabanArah peradaban mengacu pada arah perkembangan masyarakat dalam melahirkan peradaban. Hal ini melibatkan sejumlah elemen, seperti geografi, budaya, dan teknologi. Periode praaksara dan periode sejarah memiliki perbedaan dalam arah peradaban yang mereka PraaksaraPertanianKehidupan nomadenKomunitas kecil dan bersifat egaliterPeriode SejarahSeiring dengan perkembangan teknologi dan penemuan baru, arah peradaban manusia memuncak selama periode sejarah. Hal ini ditandai denganPembentukan peradaban kotaPemecahan masalah keamanan dan produksi panganPeningkatan produksi dan perdaganganPerbedaan Arah PeradabanSalah satu perbedaan terbesar antara periode praaksara dan periode sejarah adalah arah peradaban yang mereka ambil. Pada periode praaksara, arah peradaban lebih bersifat lokal dan terpusat pada kehidupan nomaden dan aktivitas pertanian. Sementara itu, periode sejarah ditandai dengan munculnya peradaban kota yang bersifat global dan terpusat pada produksi, perdagangan, dan Arah PeradabanArah peradaban dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Misalnya, arah peradaban pada periode sejarah memberikan dorongan besar dalam pembentukan sistem politik dan ekonomi yang kompleks, serta inovasi teknologi yang dapat memfasilitasi perdagangan dan PraaksaraPeriode SejarahPertanianPerdagangan InternasionalKehidupan NomadenPeradaban KotaKomunitas Kecil dan Bersifat EgaliterPembentukan Sistem Politik dan Ekonomi KompleksDalam jangka panjang, arah peradaban dapat mempengaruhi seberapa maju atau terbelakang masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan dalam arah peradaban dari periode bersejarah yang saling berbeda agar dapat menghargai sejarah dan mengambil pelajaran dari kemajuan dan kesalahan masa ilmu sejarah, terdapat dua zaman utama yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah. Perbedaan antara kedua zaman ini terletak pada beberapa hal. Berikut adalah penjelasan detailnya1. ManusiaPada zaman praaksara, manusia masih bersifat primitif dan belum mengenal tulisan. Sementara itu, pada zaman sejarah manusia sudah mulai mengenal tulisan dan banyak sekali peninggalan sejarah yang dapat TeknologiPada zaman praaksara, teknologi yang digunakan manusia masih sederhana seperti menggunakan batu dan kayu sebagai alat dan perlengkapan itu, pada zaman sejarah, manusia sudah menciptakan teknologi yang lebih canggih seperti senjata dan alat pertanian yang mengubah cara hidup ArsitekturPenemuan teknologi dan bahan bangunan yang baru pada zaman sejarah memberikan dampak signifikan pada arsitektur dan bangunan yang dibangun. Sebaliknya, pada zaman praaksara, bangunan yang dibangun masih sederhana dan sebagian besar terbuat dari batu dan AgamaPada zaman praaksara, manusia masih beragama animisme yang menghormati alam dan kekuatan-kekuatan gaib. Sementara itu, pada zaman sejarah, banyak agama lain yang muncul dan berkembang seperti Hindu, Islam dan BudayaBudaya pada zaman praaksara cenderung lebih sederhana dan berfokus pada kehidupan sehari-hari. Namun, pada zaman sejarah, banyak sekali budaya dari masyarakat yang berbeda yang saling bertukar pengalaman dan mempengaruhi satu sama Perkembangan Ilmu PengetahuanZaman PraaksaraZaman SejarahIlmu pengetahuan masih sangat terbatas dan tidak ada konsep ilmu pengetahuan ilmuwan dan penemuan-penemuan penting berkembang seperti matematika, astronomi dan beberapa perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki banyak perbedaan dalam hal manusia, teknologi, arsitektur, agama, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun begitu, keduanya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sejarah dan kehidupan manusia saat PertanianPada zaman praaksara, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Namun, pada zaman sejarah terdapat perkembangan penting dalam bidang pertanian. Berikut adalah beberapa perbedaan antara zaman praaksara dan zaman sejarah dalam perkembangan pertanianPertanian Zaman PraaksaraPertanian pada zaman praaksara masih sangat sederhana dan primitif. Pada umumnya, masyarakat pada masa itu hanya menanam tanaman yang dapat hidup di alam bebas, seperti ubi-ubian dan sayur-sayuran Zaman SejarahPertanian pada zaman sejarah berkembang pesat. Manusia mulai memanfaatkan alat dan teknologi untuk mempermudah proses bercocok tanam. Pada masa itu, ternak juga mulai dipelihara untuk diambil manfaatnya, seperti untuk diambil susu atau Alat PertanianPada zaman praaksara, manusia hanya menggunakan peralatan tanam sederhana, seperti cangkul dan alat gali. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai menggunakan alat pertanian yang lebih canggih, seperti bajak, kapak, dan sabit. Dengan alat-alat tersebut, proses bercocok tanam dapat dilakukan secara lebih efisien dan LahanPada masa praaksara, jenis tanaman yang ditanam oleh manusia sangat terbatas. Hal ini karena lahan untuk pertanian sangat sedikit dan rawan terhadap serangan predator. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai membuka lahan baru untuk bercocok tanam. Mereka juga memanfaatkan teknologi untuk mengendalikan serangan hama dan TanamPraaksara hanya mengenal sistem pertanian berpindah-pindah untuk menghindari degradasi tanah. Sedangkan pada zaman sejarah, manusia mulai menggunakan sistem rotasi tanam sehingga produktivitas lahan dapat Teknologi dari LuarPada masa praaksara, manusia hanya mengandalkan pengalaman dan observasi dalam bercocok tanam. Peluang untuk belajar dari orang lain sangat terbatas. Sedangkan pada masa sejarah, manusia mulai melakukan adopsi teknologi dari luar. Misalnya, teknologi irigasi dari Mesir yang diadopsi oleh orang Yunani pada masa Masa KiniTeknologiMetodeGPSPertanian presisiRobotikPertanian otomatisasiSaat ini, pertanian semakin modern dan efisien. Teknologi seperti GPS dan robotik membantu petani dalam melakukan pertanian presisi dan otomatisasi. Sehingga, produktivitas lahan dapat meningkat dengan PemerintahanSistem pemerintahan pada zaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada zaman praaksara, sistem pemerintahan yang diterapkan masih bersifat feudal. Artinya, wilayah kerajaan dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak. Raja juga membagi wilayah kerajaan menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh kepala desa atau kerabat pada zaman sejarah, sistem pemerintahan yang diterapkan sudah bersifat lebih terorganisir. Pada masa ini muncul berbagai bentuk pemerintahan, seperti kerajaan, republik, dan Sistem PemerintahanBersifat feudal pada zaman praaksaraMemiliki raja sebagai pemimpin tertinggi pada zaman praaksaraBentuk pemerintahan yang terorganisir pada zaman sejarahAdanya kerajaan, republik, dan monarki pada zaman sejarahPeran Raja dalam Sistem PemerintahanPada masa praaksara, raja memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pemerintahan. Raja bertindak sebagai pemimpin tertinggi dan memiliki kekuasaan mutlak atas wilayah kerajaan. Raja juga memiliki hak untuk memutuskan segala hal yang berkaitan dengan kebijakan kerajaan, termasuk dalam hal perang dan masa sejarah, peran raja tidak lagi sebesar pada masa praaksara. Meskipun masih menjadi pemimpin tertinggi, raja harus mematuhi hukum dan aturan yang berlaku. Pada masa ini, muncul pemikiran bahwa kekuasaan raja harus dibatasi agar tidak menjadi otoriter dan merugikan Sistem Pemerintahan pada Zaman SejarahSalah satu contoh sistem pemerintahan pada zaman sejarah adalah kerajaan Majapahit di Indonesia. Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada masa lampau dan diperintah oleh seorang raja yang dipilih berdasarkan sistem pewarisan atau MajapahitDidirikan pada abad ke-13Memiliki sistem pemerintahan monarkiPemimpin kerajaan dipilih berdasarkan sistem pewarisan atau keturunanSelain kerajaan, pada masa sejarah juga muncul berbagai bentuk pemerintahan lainnya, seperti republik dan monarki konstitusional. Contoh negara dengan sistem pemerintahan republik adalah Amerika Serikat, sementara negara dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional adalah dalam KehidupanPerbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada banyak hal. Salah satunya adalah sikap manusia terhadap kepercayaan dan agama. Zaman praaksara ditandai dengan adanya animisme dan dinamisme dimana manusia pada saat itu sangat percaya bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini memiliki roh atau jiwa. Sementara pada zaman sejarah, agama dan kepercayaan sudah semakin berkembang dan AgamaAgama dapat didefinisikan sebagai bentuk kepercayaan atau sistem nilai yang mempengaruhi pandangan hidup manusia. Agama pada zaman sekarang sudah sangat terorganisir dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Mengikuti agama dan mengikuti ajaran-ajaran suci di dalamnya, dapat membuat hidup seseorang lebih terarah dan dan Praktek KeagamaanKepercayaan pada zaman praaksara cenderung bersifat lokal dan sangat beragam, sedangkan pada zaman sejarah, kepercayaan lebih terorganisir dan berpusat pada agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan lain-lain. Praktek keagamaan pada zaman praaksara sangat dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme, sedangkan pada zaman sekarang, praktek keagamaan menjadi lebih terorganisir dan mengikuti ajaran-ajaran Agama dalam Kehidupan MasyarakatAgama memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam mengatur perilaku dan moralitas. Pada zaman sekarang, agama menjadi faktor yang mempengaruhi tata krama, moralitas, dan etika dalam masyarakat. Adanya peran agama dalam masyarakat juga dapat memperkuat rasa solidaritas dan persaudaraan antar sesama Meningkatkan Religiusitas dalam KehidupanMeningkatkan religiusitas sangatlah penting untuk membangun karakter dan moral yang kuat, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan religiusitas dalam kehidupan1. Rajin beribadah dan melaksanakan ajaran agama2. Meningkatkan pengetahuan tentang agama dan ajarannya3. Menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia4. Beramal sholeh dan banyak berbuat kebaikanKelebihan Meningkatkan ReligiusitasKekurangan Tidak Meningkatkan ReligiusitasMemberikan kekuatan mental dan emosionalKehidupan tidak diatur oleh moral dan etika agamaMenjadikan manusia lebih bertanggung jawab dan terarahAdanya perpecahan hubungan antar sesama manusiaMemperbaiki dan memperkuat hubungan dengan TuhanMenjadi egois dan tidak perduli dengan keberadaan sesamaMeningkatkan Religiusitas dalam kehidupan sangatlah penting untuk membangun karakter dan moral yang kuat, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Selain dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri, meningkatkan religiusitas juga dapat memberikan manfaat untuk hubungan dengan sesama manusia dan masyarakat lebih BahasaBahasa merupakan sebuah aspek penting dalam perbedaan zaman praaksara dan zaman sejarah. Pada zaman praaksara, manusia belum mengenal tulisan dan menggunakan bahasa lisan secara langsung. Seiring berjalannya waktu, bahasa menjadi semakin kompleks dan berkembang menjadi bahasa-bahasa yang digunakan saat zaman praaksara, manusia menggunakan bahasa isyarat dan suara untuk berkomunikasi satu sama zaman sejarah, bahasa mulai dituangkan dalam bentuk tulisan yang beragam seperti hieroglif, piktogram, dan menjadi semakin penting seiring berkembangnya perdagangan dan hubungan antarmanusia yang semakin itu, pembentukan bahasa juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kebutuhan manusia. Sebagai contoh, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah pesisir cenderung memiliki banyak kata-kata yang berkaitan dengan kegiatan di laut dan pembentukan bahasa pada zaman praaksara dan zaman sejarah dapat dilihat pada tabel berikutZaman PraaksaraZaman SejarahMenggunakan bahasa isyarat dan suaraBahasa dituangkan dalam bentuk tulisanBahasa sederhana dan terbatasBahasa semakin berkembang dan kompleksBahasa lebih dipengaruhi oleh lingkungan dan keadaan alam sekitarBahasa dipengaruhi oleh perdagangan dan kebutuhan manusia yang semakin kompleksPerbedaan pembentukan bahasa antara zaman praaksara dan zaman sejarah menunjukkan bahwa bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan manusia dan kebudayaan. Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi secara efektif dan mempertahankan tradisi dan pengetahuan dari generasi ke Kehidupan SosialZaman praaksara dan zaman sejarah memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal bentuk kehidupan sosial. Pemahaman tentang budaya dan sosial masyarakat praaksara didapatkan dari peninggalan-peninggalan bersejarah yang ditemukan di beberapa situs purbakala. Sementara itu, zaman sejarah memberikan informasi secara lebih komprehensif melalui catatan-catatan sejarah, catatan perjalanan, serta benda-benda peninggalan Keluarga Pada zaman praaksara, keluarga masih bersifat nomaden dan hidup secara berpindah-pindah. Jumlah anggota keluarga pada masa itu juga lebih banyak karena bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kelangsungan hidup mereka. Di zaman sejarah, bentuk keluarga sudah lebih terstruktur dan biasanya hidup dalam lingkup wilayah Pemerintahan Zaman praaksara tidak memiliki bentuk pemerintahan yang terstruktur seperti zaman sejarah. Kehidupan pada masa itu masih sangat primitif dan dilakukan secara mandiri oleh kelompok-kelompok kecil. Di zaman sejarah, bentuk pemerintahan mulai terbentuk dan berkembang menjadi Agama Di zaman praaksara, agama atau kepercayaan sifatnya masih animisme dan dinamisme, yaitu mempercayai adanya roh di dalam segala hal. Sementara itu, di masa zaman sejarah, sudah mulai muncul agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan social life pada zaman praaksara dengan zaman sejarah juga nampak pada pola kehidupan masyarakat dan adat istiadatnya. Masyarakat praaksara biasanya hidup secara komunal dengan mengandalkan sumber daya alam yang tersedia untuk kehidupannya. Sedangkan di zaman sejarah, masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas perdagangan dan pertukaran dengan wilayah adalah tabel perbedaan lainnya antara kehidupan sosial masyarakat praaksara dan PraaksaraZaman SejarahBertahan hidup dengan memanfaatkan hasil bumi sekitarPerdagangan dan pertukaran barang dengan wilayah lainPola hidup nomadenBerdomisili pada suatu wilayahBudaya animisme dan dinamismeAgama-agama besar mulai berkembangPerbedaan di atas memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk kehidupan sosial manusia telah mengalami perubahan seiring perkembangan waktu. Meskipun menjadi zaman yang berbeda, perbedaan tersebut memberikan nilai tambah bagi manusia secara keseluruhan untuk memahami sejarah dan perkembangan manusia itu Jumpa di Kesempatan Berikutnya!Nah, itulah perbedaan antara zaman praaksara dan zaman sejarah yang terletak pada berbagai aspek. Perlu diketahui bahwa zaman praaksara menjadi landasan penting dalam memahami kembali sejarah negara kita. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda. Jangan lupa untuk kembali lagi di masa depan untuk membaca artikel menarik lainnya dalam website kami. Hingga jumpa!
- Para ahli melakukan periodisasi zaman praaksara berdasarkan ilmu geologi dan arkeologi. Geologi adalah ilmu yang memelajari bebatuan, sementara arkeologi adalah ilmu yang memelajari benda peninggalan sejarah. Pendekatan yang dilakukan dua ilmu tersebut menghasilkan perbedaan nama pada periodisasi zaman perbedaan nama zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi? Baca juga Zaman Batu Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia Beda nama zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi Berdasarkan geologi, pembabakan zaman praaksara dibagi menjadi empat, yakni zaman Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan menurut arkeologi, periodisasi zaman praaksara dibagi menjadi dua, yakni zaman batu dan zaman logam. Berikut penjelasan singkat pembabakan zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi. Pembabakan zaman praaksara berdasarkan geologi Arkaikum Arkaikum atau Arkeozoikum atau Arkean adalah pembabakan masa praaksara yang tertua menurut ilmu geologi. Pada zaman yang diperkirakan terjadi pada juta tahun lalu ini belum ditemukan tanda-tanda kehidupan.